Mollusca adalah hewan lunak dan tidak bersegmen. Sebagian mollusca ada yang tubuhnya dilindungi cangkang (terbuat dari zat capur), ada juga yang tidak.
Mollusca terdiri dari 7 kelas berikut ini:
7 Kelas Mollusca dan Ciri-cirinya
Cephalopoda
Cephalopoda
Kakinya terdapat di kepala (cephal=kepala, podos=kaki)
Tidak bercangkang
Contoh: Loligo (cumi-cumi), Octopus (gurita)
Gastropoda (siput-siputan)
Gastropoda
Hewan ini bergerak menggunakan perutnya (gaster=perut, podos=kaki)
Bercangkang
Contoh: Lymnaea javanica (siput), achatina fulica (bekicot)
Scaphopoda
Scaphopoda
Bercangkang dengan bentuk seperti gading, tapi dengan ujung terbuka
Contohnya: Dantalium vulgare (siput gading)
Bivalvia
Bivalvia
Disebut bivalvia karena tubuhnya ditutupi sepasang cangkang dan bertubuh simetri bilateral.
Hewan ini memiliki kaki pipih seperti mata kapak sehingga disebut juga sebagai Palecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki)
Contoh: Maleagrina margaritivera (kerang mutiara), Asaphis detlorata (remis)
Aplacophora
Hewan ini tidak bercangkang, berbentuk seperti cacing.
Contohnya: Neomenia carinata
Monoplacophora
Bercangkang tunggal/satu sisi
Contoh: Neoplina galathea
Polyplacophora
Bercangkang banyak
Contoh: Chiton sp
(copuright of http://blog.codingwear.com)
Kamis, 21 Juni 2012
Klasifikasi dan Ciri-ciri Mollusca
Diposting oleh ellyana febriant di 06.21 0 komentar
Kamis, 24 Mei 2012
Eter/Alkoksi Alkana
1. Rumus Umum
Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada satu atom oksigen. Dengan demikian eter mempunyai rumus umum :
R-O-R'
dimana R dan R1 adalah gugus alkil, boleh sama boleh tidak
Contoh :
2. Penamaan Eter
Ada dua cara penamaan senyawa-senyawa eter, yaitu :
1) Menurut IUPAC, eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan “alkoksi“ dengan ketentuan sebagai berikut :
– rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksinya.
– rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya
2) Menurut aturan trivial, penamaan eter sebagai berikut : menyebutkan nama kedua gugus alkil yang mengapit gugus –O– kemudian diberi akiran eter.
3. Sifat-Sifat Eter
Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2) Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3) Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
4) Mudah terbakar
5) Pada umumnya bersifat racun
6) Bersifat anastetik (membius)
7) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)
R – O – R1 + HX ---> R – O – H + RX
Dengan ketentuan :
– gugus alkil yang panjang yang membentuk alkohol
– gugus alkil yang pendek membentuk alkil halida
Contoh :
CH3 – O – CH2 – CH3 + H Br ---> CH3 – CH2 – OH + CH3Br
Metoksi etana ...........As. Bromida ....Etanol Bromo......... Metana
4. Kegunaan Eter
Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1) Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.
Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
2) MTBE (Metil Tertier Butil Eter)
............CH3
.............|
CH3 – C – O – CH3
............|
..........CH3
Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan kedudukan TEL/TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL/TML.
(copy right from http://kimia-asyik.blogspot.com)
Diposting oleh ellyana febriant di 04.56 0 komentar